SEPERTI INILAH...KAUM MUSLIM TERDAHULU HIDUP,

Author: AzNa /

ANTARA LELAKI DAN WANITA*
Auza'i Mahfudz Asirun

Tema yang kita angkat pada kesempatan kali ini adalah tema membicarakan tentang bagaimana tatacara interaksi diantara sesama manusia baik lawan jenis ataupun sesama dalm konteks batasan syari'ah.
Agama kita yang memberikan tuntunan dari mulai kita bangunn dari tidur hingga kita meranjak ke tempat tidur nyaris tidak meninggalkan sesuatu apapun dari adab, tatakrama dan metode bergaul diantara sesama, baik yang termaktub dalam Al-Quran maupun yang tercermin dari kehidupan kekasih kita Muhammad SAW.
Alhamdulillah...belakangan ini ada sebagian kaum muslimin yang memiliki semangat religius (beragama) yang tinggi, akan tetapi tidak dibarengi dengan keilmuan yang mencukupi yang pada akhirnya terjadi pengklaiman suatu adat dan kebiasaan menjadi syariat (bagian dari agama) yang pada akhirnya terjadilah stabilitas keamanan yang kacau seperti pengeboman dimana-mana, munculnya nabi palsu dan terpojokannya kaum wanita dll.
Dan lebih bersyukur lagi kepada Allah, bahwa disana ada kelompok mayoritas kaum muslimin yang selalu berpegang dalam kebenaran syariat, konsisten dan fleksibel. Artinya tetap memegang teks Quran dan Sunnah serta cekatan dalam memahami situasi lokal.
Islam membolehkan bergaul antara sesama lawan jenis selama "aman dari fitnah" tentu selama masih dalam norma agama dan batasan syariat, ketika Islam melarang memandang wanita dengan syahwat, disisi lain juga melarang memandang sesama jenis dengan syahwat, yang berarti semuanya berorientasi kepada fitnah syahwat.
Insya Allah pada lembaran singkat ini akan digambarkan kehidupan interaksi dan batasan pergaulan antara Rasulullah, para sahabat dan sahabiyyat. Dengan berpegang kepada hadis-hadis yang shohih.

Para shohabat mengucapkan salam kepada shahabiyyah
Diriwayatkan oleh Imam Bukhory, bahwasanya ada seorang wanita yang membuat makanan untuk para shahabat di setiap hari jumat, berkata para shahabat : "setelah kami beranjak dari shalat jumat, kami memberi salam kepadanya (wanita pembuat makanan), maka kami dihidangkan makanan dan kami memakannya" .
Berkata Ibnu Hajar Al-asqolani ketika mensyarah hadis ini : dalam hadis ini dijelaskan bolehnya memberi salam kepada wanita yang bukan muhrim. Dan masih banyak hadis lain yang sejalan dengan hadis ini.

Komunikasi antara wanita dan pria
Imam Bukhory meriwayatkan dari Tsabit Albanany : ketika itu kami sedang bersama Anas dan anak perempuannya, datanglah seorang wanita ke Rosulullah SAW menawarkan dirinya kepada rasulullah, dan berkata (wanita) : Apakah engkau tertarik denganku ya Rosulullah? maka anak Anaspun berkata : betapa tidak beradabnya wanita itu, anas berkata : dia lebih baik dari engkau, cinta kepada nabi dan menawarkan dirinya kepada nabi.
Dari qois bin Abi Hazm, datang Abu Bakar kepada seorang wanita dari Bani Ahmas bernama Zainab, maka beliau melihat wanita itu tidak berbicara, (AbuBakar) berkata : kenapa engkau tidak berbicara ? mereka menjawab (para sahabat) : dia bernazar agar tidak berbicara, Berakata (Abu Bakar) : berbicaralah bahawasanya ini tidak boleh dilakukan, ini adalah perbuatan dimasa jahiliyah, zainab berkata : siapa anda ? Abubakar menjawab : saya orang Muhajirin, Muhajirin dari mana ; dari Quroisy......(dst).

Penjelasan : bahwa wanita menawarkan dirinya kepada nabi di depan para shahabat dan rosul tidak melarangnya, bahkan disana ada anak perempuannya Anas bin Malik dan para SAhabt yang lainya. Dan hadis yang kedua menerangkan tentang datangnya Abu bakar dan berbicara dengan wanita tadi.

Rasulullah saat bertamu
Dari Anas bin Malik : Bahwasanya Rasulullah jika melewati kampung Ummu Sulaim, bertamu dan memberi salam kepadanya. Dalam riwayat lain dan rasul beristirahat dirumahnya, dan ketika rasul tidur ummu sulaim mengambil keringat dan rambut rasul (yang rontok) maka mengumpulkannya.
Dalam shohih bukhori juga diriwayatkan : bahwa Rasulullah jika pergi ke kota Thaif, bersimpang ke kediaman Umu Haram binti Milhan, dan dia (Umu haram) menghidangkan makanan untuk Rasulullah. Bahkan tidur siang di kediamannya bersama Anas bin Malik.
Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadis ini berkata : dalam hadis ini menjelaskan di bolehkannya wanita menyuguhkan tamu makanan walupun yang bukan muhrim. Bahkan dalam hadis lain Ibnu Hajar memaparkan : bolehnya seorang lelaki masuk kerumah seorang wanita yang bukan muhrimnya dan suaminya tidak berada di rumah selama masih aman dari Fitnah.
Penjelasan : bahawa rasulullah bertamu kekediaman para shahabiyat yang bukan muhrimnya bahakan mereka menyajikan kepada rasul makanan dan rasulpun tidur dikediaman Ummu Haram. Ini syariat agama kita selama jauh dari fitnah, dan ketika ada fintah maka menjadi Haram.

Para wanita belajar dari lelaki dan para lelaki belajar dari wanita
Islam menjunjung tinggi pengetahuan dan menyetarakan hak belajar bagi wanita dan pria, bahkan ketika wanita kau anshar tidak malu bertanya tentang mandi haid kepada nabi, samapai aisyah berkata : "sepaling bagus wanita adalah wanita anshar yang tidak malu-malu ketika belajar tentang agama". Bahkan rasulullah memiliki hari khusus untuk mengajari para wanita atas pemintaan mereka . Dan banyak sekali gambaran dari kehidupan rasul tentang pengajaran beliau kepada wanita.

Begitu juga Islam tidak melarang para lelaki untuk belajar kepada para wanita yang ahli ilmu sebagaimana 'aisyah adalah ahli fiqih dan para shahabat mengambil ilmu dari beliau . Ada juga seorang wanita ahli hadis dan fiqih yang bernama 'Aisyah binti Thalhah dan para tabiin belajar ilmu darinya. Dan Imam Ibnu Jauzy, Ibnu Asakir Syuyuty memiliki guru wanita. Islam membolehkan berguru kepada siapapun walaupun lawan jenis.

Kiranya dari ringkasan uraiyan tadi tergambarlah bagaimana Rasulullah, shabat dan shabiyyat bergaul dan berinteraksi antar sesama, baik sesama jenis atau lain jenis, dalam tanda kutip "aman dari fitnah ".


*Ringkasan di sampaikan pada pengajian Riyadul Muhibbin, Jumat 16 Oktober 2009, Khartoum Sudan.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

http://www.jakarta.go.id/v2/dbbetawi/detail/210/Mahfudz-Asirun-KH

ada beberapa kesalahan penulisan di situs ini ttg biografi syaikuna KH. Mahfudz Asirun ... :D

Posting Komentar