TAFSIR SURAT ALBAQOROH 34

Author: AzNa /

( Kesombongan Iblis )
Auza'i Mahfudz Asirun*

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ)) البقرة: ٣٤
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Q.S.Albaqoroh 34)


MAKNA KALIMAT
1. الْمَلائِكَةِ : Secara bahasa bermakna pembawa risalah, pembantu, yaitu : makhluk yang di ciptakan oleh Allah dari cahaya dan lembut seperti jibril, Izrail .
2. أدم : Permukaan bumi, karna adam diciptakan dari tanah yang ada di permukaan bumi , makanya adalah manusia yang pertama diciptakan oleh Allah SWT dari tanah, dan merupakan nabi yang pertama.
3. إبليس : Dari segi bahasa bermakana putus, yaitu yang putus dari rahmat allah, Maknanya adalah : Makhluk yang diciptakan oleh Allah dari Api dan setelah itu ingkar kepada Allah.
4. الجن : disebut jin karena tertuyup tidak tampak oleh kasat mata.
 
PROLOG TAFSIR 

        Kajian tafsir kita kali ini menjelaskan penafsiran dan kandungan dari surah Albaqoroh ayat 34, ayat yang menjelaskan 3 unsur inti dari mahluk di alam ini yaitu Malaikat, Manusia dan Iblis. Makhluk tadi pun terbagi menjadi 3 model : yang pertama adalah malaikat yang notabennya tidak pernah bermaksiat dan durhaka kepada Allah SWT, yang kedua adalah manusia yang kadang beramal baik dan kadang bermaksiat, lain halnya dengan yang ketiga yang selalu berbuat baik bahkan menjerumuskan kaum lainnya untuk ikut durhaka bersamanaya. 
        Ayat yang kita bahas kali ini mengajak kita untuk mengingat kembali akan musuh kita yang selalu membawa kita ke jalan yang tidak diridhoi oleh Allah, bahkan kita kadang tak merasa bahwa itu adalah tuntunan dari sang iblis.
        Ayat juga memaparkan kejadian berapa masa yang lalu ketika awal penciptaan nabi Adam AS, dan tragedi yang terjadi pada masa itu dari mulai awal makhluk yang diciptakan oleh Allah yaitu Qolam lalu diperintahkan untuk menulis segala apa yang akan terjadi beruntun dengan penciptaan 'Arasy (singgasana kerajaan) Allah yang merupakan makhluk-Nya yang terbesar di Alam ini, sampai di ciptakannya malaikat, iblis dan manusia.

KANDUNGAN UMUM TAFSIR

        Ketika kita ulangi sekali lagi membaca terjemah ayat tadi, akan tergambar sepengggal kisah yang terjadi ketika penciptaan adam selesai, yaitu perintah Allah kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam AS, maka seluruh malaikat pun bersujud kepada nabi Adam kecuali Iblis yang membangkang maka dia tergolong kaum yang kafir bahakan diklaim oleh Allah agar di masukan kedalam nerakanya nanti di hari akhir.
        Sepenggal kisah tadi didukung oleh riwayat dari seorang sahabat Ibnu Abbas RA : " dahulu kala ketika Allah menciptakan malaikat dari cahaya dan iblis dari api, yang paling pertama dikirim ke muka bumi ini adalah para jin, dan jinpun tinggal di bumi dan merusak bumi hingga mereka saling membunuh, ketika itulah Allah mengirim Iblis untuk membunuh para jin walaupun mereka mengumpat di pulau kecil dan di goa-goa, mulai dari situlah iblis merasa memiliki derajat yang tinggi di mata Allah dari malaikat yang lainnya, dan ketika itu Allah berkata bahwasanya akan menciptakan manusia dan mengirimnya untuk tinggal di muka bumi, malaikatpun berkata : ya Allah, apakahbengkau akan menciptakan mahluk yang akan membuat kehacuran di muka bumi? Allah bersabda : "saya lebih tahu dari kalian".
       Lalu Allah menciptakan Adam dari tanah kering seperti tembikar , ketika diciptakan iblispun masuk dari mulut dan keluar dari dubur dan sebaliknya, sampai setelah ditiupkan ruh oleh Allah SWT, Adampun bersin dan berkata Alhamdulillah, Allah menjawab " يرحمك الله يا آدم" (semoga Allah merahmatimu wahai Adam) dan ketika itu Allah memerintahakan para malaikat untuk bersujud kepada adam dan seluruh malaikatpun sujud kecuali Iblis, maka Allahpun murka padanya dan dicerca oleh Allah sampai hari kiamat.  
       Pembaca bisa memetik pelajaran yang terkandung dalam ayat tadi, diantaranya :
1. Ketaatan para malaikat kepada Allah, walaupun malaikat adalah golongan mahkluk Allah yang taat kepada Allah dan di ciptakan lebih bagus dari manusia yaitu cahaya, tapi mereka rela untuk bersujud kepada adam AS, walaupun Adam makhluk yang baru dan belum berkhidmah kepada Allah sebagaimana para malaikat yang sudah lama hidup dan menyembah Allah.
Begitu juga aplikasinya dalam kehidupan kita, ketika kita mendapati perintah Allah kadang bertentangan dengan fitrah kemanusiaan dan aqal kita, tapi kita harus tetap mengedepankan perintah Allah, sebagai contoh zakat, sedekah yang secara kasat mata bahwa harta kita berkurang tapi pada hakikatnya itu adalah tabungan kita diakhirat nanti, sebab itu dilandasi oleh iman kepada Allah sebagaimana malaikat sujud kepada adam karena taat kepada Allah, walaupun secara kasat mata malaikat lebih mulya dari manusia.

2. Iblis yang tadinya adalah merupakan raja malaikat langit dunia, ulama dikalangan malaikat, pemegang kunci surga , bisa turun derajatnya, hilang jabatannya bahkan kemurkaan dari Allah SWT karena disebabkan oleh kesombongan saja. 
         Ini adalah pelajaran besar bagi kita akan hinanya kesombongan, kadang kita tak menyadari bahwa pangkat, jabatan, harta, kesenangan dunia yang Allah titipkan pada kita hanyalah sementara, bukan untuk sombong dan jika Allah ingin mengambilnya kapan saja, itu adalah hak priogatif Allah, sebagaimana Iblis hanya karna sombong ibadahnya yang 80.000 tahun hilang begitu saja, berapa tahunkah kita sudah beramal ?. 

3. Begitulah Allah mengangkat derajat manusia dan memberikanya aqal untuk di gunakan berfikir dan memanfaatkan apa yang ada disekitarnya,seperti, emas, minyak, gas dsb. sebagaimana komentar syeh Muhammad Abduh (penafsir kontemporer) tentang ayat ini : "diayat ini terdapat isyarat keagungan manusia, yang mana menugaskan agar mengadakan pembangunan dimuka bumi ini, tetapi harus tetap dibarengi dengan sujud dan tawaddu (tidak sombong)".  

MASALAH YANG TERKANDUNG DALAM AYAT

Ada bebera masalah yang terkandung dalam penafsiran ayat ini sebagaimana berikut :

1. Ketika Malaikat sujud kepada Adam, bolehkah kita sujud kepada sesama manusia ?
        Sujudnya malaikat adalah sujud perintah ibadah dari Allah bukan menyembah seperti kita shalat menghadap kiblat, hakekatnya kita menyembah Allah, dalam hadis riwayat Ibnu Majah & Ibnu Hibban : ketika Mu'az RA bertanya kepada nabi : Ya Rasulallah, ketika saya pergi ke negri Syam saya melihat mereka sujud kepada para pembesar mereka, bagaimana jika aku besujud kepadamu ? nabi menjawab : " janganlah kau lakukan itu, jika saja aku boleh memerintahkan seorang untuk sujud kepada sesuatu, maka aku akan memerintahkan para istri untuk bersujud kepada para suaminya". 

2. Siapa yang lebih mulya, malaikat atau manusia ?
       Manusia lebih mulya dari para malaikat jika dia dapat melawan hawa nafsunya, sebagaimana juga Allah menggambarkan dalam ayat ini kemulyaan nabi adam sehingga malaikat diperintahkan untuk sujud, sebagaimana Nabi Muhammad adalah makhluk Allah yang termulya, akan tetapi sebaluknya jika manusia tidak bisa melawan hawa nafsunya dia lebih hina dari binatang.

3. Apakah Iblis termasuk Malaikat?
       Ulama terbagi menjadi 2 pendapat : pertama (mayoritas ulama) : Iblis dahulu adalah termasuk dari golongan para malaikat, sebagaimana yang tertera dalam riwayat Ibnu Abbas di Atas. Nama Iblis Adalah Azazil, setelah sombong maka di sebut Iblis yang berarti di murkai dan diputus oleh Allah dari kebaikan .
Kedua : Iblis bukan termasuk malaikat karena ayat yang menyatakan Iblis adalah golongan Jin Allah berfirman : (maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin) QS.Alkahfi 50.

4. Kenapa ketika adam berdosa hanya dikeluarkan dari surga, ketika Iblis berdosa di haramkan masuk sorga? 
        Imam Qurtuby berkata : Karena dosa Adam hanyalah maksiat dan mengakui kesalahannya, tapi kesalahan Iblis adalah sombong dan mengingkari perintah Allah.

5. Para Ahli tafsir dalam ayat ini meyertakan satu poin penting yang menurut penulis perlu disertakan dalam lembar singkat ini, khususnya sebagai dasar pandangan yang perlu difahami oleh masyarakat Indonesia khususnya, yaitu tentang keanehan diluar aqal yang dimiliki oleh sebagian orang seperti bisa terbang, menghilang, meramal, berjalan diatas air dsb, bagaimana jika kita kita melihat keanehan itu ? dan cara membedakannya itu karomah atau bukan ?
Imam Syafii berkata :" Jika kalian melihat orang yang bisa terbang dan berjalan diatas air, maka janganlah kalian gentar sebelum kalian menimbangnya dengan syariat" . Yaitu melihat bagaimana dia melakukan perintah Allah seperti Shalat, Zakat, Puasa dan ibadah lainya.
       Demikianlah ringkasan singkat dari tafsir ayat 34 dari surah albaqoroh yang mana tak cukup dipaparkan dalam lembaran kertas, itulah merupakan bukti mukjizat Al-quran akan keluasan maknanya dan sarat akan faedah.

* Penulis adalah mahasiswa The Holy Quran And Islamic Sciences, program S2
  Dihimpun dari beberapa referensi tafsir klasik : AtThobariy, Ibnu Kasir, Alqurtuby, Arrozy, Alfaz Quran Ashfahany dll dan tafsir Kontemporer : Syaukaniy, Almiragy, Asya'rawiy dll

**makalah disampaikan pada pengajian tafsir PERTAMINA, KHARTOUM


0 komentar:

Posting Komentar