SEPERTI INILAH...KAUM MUSLIM TERDAHULU HIDUP,

Author: AzNa /

ANTARA LELAKI DAN WANITA*
Auza'i Mahfudz Asirun

Tema yang kita angkat pada kesempatan kali ini adalah tema membicarakan tentang bagaimana tatacara interaksi diantara sesama manusia baik lawan jenis ataupun sesama dalm konteks batasan syari'ah.
Agama kita yang memberikan tuntunan dari mulai kita bangunn dari tidur hingga kita meranjak ke tempat tidur nyaris tidak meninggalkan sesuatu apapun dari adab, tatakrama dan metode bergaul diantara sesama, baik yang termaktub dalam Al-Quran maupun yang tercermin dari kehidupan kekasih kita Muhammad SAW.
Alhamdulillah...belakangan ini ada sebagian kaum muslimin yang memiliki semangat religius (beragama) yang tinggi, akan tetapi tidak dibarengi dengan keilmuan yang mencukupi yang pada akhirnya terjadi pengklaiman suatu adat dan kebiasaan menjadi syariat (bagian dari agama) yang pada akhirnya terjadilah stabilitas keamanan yang kacau seperti pengeboman dimana-mana, munculnya nabi palsu dan terpojokannya kaum wanita dll.
Dan lebih bersyukur lagi kepada Allah, bahwa disana ada kelompok mayoritas kaum muslimin yang selalu berpegang dalam kebenaran syariat, konsisten dan fleksibel. Artinya tetap memegang teks Quran dan Sunnah serta cekatan dalam memahami situasi lokal.
Islam membolehkan bergaul antara sesama lawan jenis selama "aman dari fitnah" tentu selama masih dalam norma agama dan batasan syariat, ketika Islam melarang memandang wanita dengan syahwat, disisi lain juga melarang memandang sesama jenis dengan syahwat, yang berarti semuanya berorientasi kepada fitnah syahwat.
Insya Allah pada lembaran singkat ini akan digambarkan kehidupan interaksi dan batasan pergaulan antara Rasulullah, para sahabat dan sahabiyyat. Dengan berpegang kepada hadis-hadis yang shohih.

Para shohabat mengucapkan salam kepada shahabiyyah
Diriwayatkan oleh Imam Bukhory, bahwasanya ada seorang wanita yang membuat makanan untuk para shahabat di setiap hari jumat, berkata para shahabat : "setelah kami beranjak dari shalat jumat, kami memberi salam kepadanya (wanita pembuat makanan), maka kami dihidangkan makanan dan kami memakannya" .
Berkata Ibnu Hajar Al-asqolani ketika mensyarah hadis ini : dalam hadis ini dijelaskan bolehnya memberi salam kepada wanita yang bukan muhrim. Dan masih banyak hadis lain yang sejalan dengan hadis ini.

Komunikasi antara wanita dan pria
Imam Bukhory meriwayatkan dari Tsabit Albanany : ketika itu kami sedang bersama Anas dan anak perempuannya, datanglah seorang wanita ke Rosulullah SAW menawarkan dirinya kepada rasulullah, dan berkata (wanita) : Apakah engkau tertarik denganku ya Rosulullah? maka anak Anaspun berkata : betapa tidak beradabnya wanita itu, anas berkata : dia lebih baik dari engkau, cinta kepada nabi dan menawarkan dirinya kepada nabi.
Dari qois bin Abi Hazm, datang Abu Bakar kepada seorang wanita dari Bani Ahmas bernama Zainab, maka beliau melihat wanita itu tidak berbicara, (AbuBakar) berkata : kenapa engkau tidak berbicara ? mereka menjawab (para sahabat) : dia bernazar agar tidak berbicara, Berakata (Abu Bakar) : berbicaralah bahawasanya ini tidak boleh dilakukan, ini adalah perbuatan dimasa jahiliyah, zainab berkata : siapa anda ? Abubakar menjawab : saya orang Muhajirin, Muhajirin dari mana ; dari Quroisy......(dst).

Penjelasan : bahwa wanita menawarkan dirinya kepada nabi di depan para shahabat dan rosul tidak melarangnya, bahkan disana ada anak perempuannya Anas bin Malik dan para SAhabt yang lainya. Dan hadis yang kedua menerangkan tentang datangnya Abu bakar dan berbicara dengan wanita tadi.

Rasulullah saat bertamu
Dari Anas bin Malik : Bahwasanya Rasulullah jika melewati kampung Ummu Sulaim, bertamu dan memberi salam kepadanya. Dalam riwayat lain dan rasul beristirahat dirumahnya, dan ketika rasul tidur ummu sulaim mengambil keringat dan rambut rasul (yang rontok) maka mengumpulkannya.
Dalam shohih bukhori juga diriwayatkan : bahwa Rasulullah jika pergi ke kota Thaif, bersimpang ke kediaman Umu Haram binti Milhan, dan dia (Umu haram) menghidangkan makanan untuk Rasulullah. Bahkan tidur siang di kediamannya bersama Anas bin Malik.
Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadis ini berkata : dalam hadis ini menjelaskan di bolehkannya wanita menyuguhkan tamu makanan walupun yang bukan muhrim. Bahkan dalam hadis lain Ibnu Hajar memaparkan : bolehnya seorang lelaki masuk kerumah seorang wanita yang bukan muhrimnya dan suaminya tidak berada di rumah selama masih aman dari Fitnah.
Penjelasan : bahawa rasulullah bertamu kekediaman para shahabiyat yang bukan muhrimnya bahakan mereka menyajikan kepada rasul makanan dan rasulpun tidur dikediaman Ummu Haram. Ini syariat agama kita selama jauh dari fitnah, dan ketika ada fintah maka menjadi Haram.

Para wanita belajar dari lelaki dan para lelaki belajar dari wanita
Islam menjunjung tinggi pengetahuan dan menyetarakan hak belajar bagi wanita dan pria, bahkan ketika wanita kau anshar tidak malu bertanya tentang mandi haid kepada nabi, samapai aisyah berkata : "sepaling bagus wanita adalah wanita anshar yang tidak malu-malu ketika belajar tentang agama". Bahkan rasulullah memiliki hari khusus untuk mengajari para wanita atas pemintaan mereka . Dan banyak sekali gambaran dari kehidupan rasul tentang pengajaran beliau kepada wanita.

Begitu juga Islam tidak melarang para lelaki untuk belajar kepada para wanita yang ahli ilmu sebagaimana 'aisyah adalah ahli fiqih dan para shahabat mengambil ilmu dari beliau . Ada juga seorang wanita ahli hadis dan fiqih yang bernama 'Aisyah binti Thalhah dan para tabiin belajar ilmu darinya. Dan Imam Ibnu Jauzy, Ibnu Asakir Syuyuty memiliki guru wanita. Islam membolehkan berguru kepada siapapun walaupun lawan jenis.

Kiranya dari ringkasan uraiyan tadi tergambarlah bagaimana Rasulullah, shabat dan shabiyyat bergaul dan berinteraksi antar sesama, baik sesama jenis atau lain jenis, dalam tanda kutip "aman dari fitnah ".


*Ringkasan di sampaikan pada pengajian Riyadul Muhibbin, Jumat 16 Oktober 2009, Khartoum Sudan.

RINDU-MU

Author: AzNa /

Auza'i Mahfudz Asirun

Subhanallah.....dari mana rasa ini ....

Kurang lebih satu tahun yang lalu ane mengenal Beliau dan mulai berkenalan dan mendatanginya di kediamannya.

Seorang yang ane cari seperjalanan ane di bumi ini, orang yang ane kagumi, akhirnya ane jumpai di muka bumi ini, sederhana, bersahaja, rendah hati.
Setelah ane mendengarnya dari orang lain, mulailah untuk mengenalnya lebih dekat dan setelah mengenalnya dengan perjumpaan pertama dilanjutkan dengan mendatangi di kediamannya lalu ane meminta agar perjumpaan kite terus besambung jangan terputus.

Ane mulai membaca dan mengambil sanad hadis dari beliau yaitu dimulai dengan kitab "Muwaththo" karya Imam Malik, dan menggali ilmu fiqih beliau dengan mengkaji kitab "Umdatussalik" karya Ibnunnaqib, selain itu juga aku berusahauntuk menghadiri dars (pengajian) beliau "Syarah Muqoddimah Hadhromiyyah" karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitamy, dan terakhir ane dapat menghatamkan Syarah Matan Baiquniyah ditambah dengan sanad dari beliau.

Alhamdulillah....itu ucapan syukur kepada Allah telah dipertemukannya ane dengan beliau Syeihk Dr. Alfaqih Almuhaddist Al-'Allamah As-Sayyid Muhammad Muhyiddin Alqurosyiy As-Syafi'iy - hafizhohullah -.

Perjumpaan demi perjumpaan, dars demi dars alhamdulilah ane tekuni selalu saja bertambah rasa kagum kepada beliau, akan ilmunya dan hafalannya apalagi kecerdasannya dilapisi dengan ketawadhuannya.

Singkatnya : Beberapa bulan lalu beliau menasehati ane agar jangan menikah dulu sebelum selesai belajar, dan sekaligus beliau mengabarkan akan berangkat dari Sudan menuju tempat keluarganya tinggal yaitu Saudi Arabia untuk melangsungkan pernikahan, anepun kaget bahwa beliau belum menikah itu semata karena kecintaannya terhadap ilmu.

Akhirnya berpisah

Kebiasaan ane selalu mengadukan permasalahan kepada beliau baik masalah pribadi apalagi masalah keilmuan, sekarang beliau harus pulang dan menikah tapi Alhamdulillah beliau bisa kembali lagi ke Sudan untuk menyebarkan ilmunya setelah menikah nanti, akhirnya beliaupun pergi ke negaranya Nabi Muhammad Untuk melangsungkan pernikahannya demi menyempurnakan Sunnah Rasulullah.

Akhirnya akan berjumpa

Rasa rindu yang sangat akan berjumpa dan bisa mengaji lagi dari beliaupun memuncak dan tidak bisa terbendung lagi, kangen dengan untaian hadis yang keluar dari mulutnya juga untaian nasihat yang dilontarkannya ke ane, Wallahi......ane sudah banyak menemui guru, syaihk, doctor, gak pernah merasakan rasa cinta dan rindu yang sangat kepada seorang guru kalo boleh dibilang (mungkin seperti ini rindunya orang berpacaran). Syukur akhirnya bisa mencintai guru kita dan ane dapet dua pahala : cinta karena beliau karena keturunan Rasulullah dan cinta karena beliau guru ane. Alhamdulillah

Tutup dengan kisah

Ibnu Abbas sangking cintanya kepada gurunya, beliau datang ke gurunya pada malam hari sekitar setelah Isya, lalu beliau mendapati gurunya sudah tidur, beliau tidak langsung bertolak balik akantetapi menunggu didepan pintu rumah gurunya dan tidur berbaring beralaskan sorban berselimuti dingin angin malam, dengan harapan subuh nanti bisa berjumpa dengannya dan mengambil ilmu dari beliau. Subhanallah

Imam Abu Yusuf (pembesar mazhab hanafiyyah), seorang murid Abu Hanifah, beliau rumahnya saling berdekatan, karna kecintaan beliau kepada Abu hanifah beliau tidak mau menghadapkan kakinya ketika tidur malam kearah rumah Imam Abu Hanifah, Subhanallah...

Allahummarzuqna hubbak wahubba man yuhibbuk....Amin

Tugas Dr. Fulan sebelum sidang

Author: AzNa /

Auza'i Mahfudz Asirun

الملخص

هذه الرسالة لديها نتيجة عظيمة ، أن فى القرن من 19 إلى 20 م قد بنى شبكة جيدة من علماء السنداوية سواء أكان الخطوط الرأسي لمكة المكرمة والأفقي بين العلماء في المنطقة سوندا الذي له مظهر السندوي تميز بإبراز الهوية في عملية انتقال العلمية التعلم التقليدية الإسلامية على حد سواء في نظام الإلقاء أو التأليف فى فن العلوم الإسلامية.

تتكون شبكة علماء السندوية من خلال ثلاثة أنماط منها عن عن طريق التزويج والعلاقات الطالب و المعلم بين العلماء السنداويون الذين كانو يدرسون فى مكة المكرمة على مدى قرون 19 و20 ميلادي، هؤلاء العلماء لها دور كبير في نقل الثقافة الإسلامية التقليدية في مختلف التخصصات الدينية كالفقه والتفسير والتصوف و اللغة أيضا.

هذه الرسالة هي أساسا تأييدا لنظرية ازيوماردى ازرا التي تنص على أن العلماء الاندونيسيين الذين هم من خريجي مكة لهم دور كبير في نقل العلوم الإسلامية في الجزر نوسانترا ، في أعلى قليلا مع إضافة أن العلماء الخريجين مكة لديهم دور مهم في نقل العلوم الإسلامية من جانب إبراز وتطوير الهوية الثقافية المحلية ، وخصوصا في هذه الدراسة هي الثقافة السندوية. ثم إذا كانت الدراسات أزرا التأكيد على دور العلماء خريجي مكة المكرمة في نقل العلوم الإسلامية خاصة بمجال التصوف ، ثم الدراسة في هذا البحث هي أكثر تنوعا كالفقه ، والتفسير ، والحديث ، والتوحيد. على الجانب الآخر من موضع دراسة مسعود و أزرا مزيد من التركيز على العلماء الملايو والجاوي ، ولكن هذه الدراسة موجهة إلى العلماء السندوية.

أما المصادر المستخدمة في هذه الدراسة هي الكتب التي تحتوي على نظريات شبكة العلماء، ولاسيما كتاب ازيوماردى ازرا ، شبكة العلماء الشرق الأوسط والجزر الاندونيسي في قرن السابع عشر والثامن عشر هي جذور تجديد الإسلام الاندونيسيا ، (جاكرتا ، Prenada Media جاكرتا ، 2005) طII. h. Xx ، وأما عبد الرحمن مسعود ، من الحرمين الى اندونيسيا تتبع المثقفين المهندسين المدارس (جاكرتا : Kencana ، 2006) ، والمجلات ، والصحف ، وأيضا الكتابة والسرد الشفوي. بإلحاق البيانات القادمة في شكل كتب التاريخ والمقالات في المجلات العلمية ذات صلة والبيانات المرتبطة بهذا البحث.

وكيفية قراءة مصدر البيانات من المصادر الأولية والثانوية في شكل مكتوب تم جمعها باستخدام الأسلوب من الدراسة المكتبية و الدراسة التوثيق البيانات.أما البيانات الأولية في شكل الشفوي و الحواري تم جمعها بالمقابلة .

بعد جمع كل البيانات ، ثم تم معالجة البيانات بطريقة التفكيك وتصنيفها في فئات معينة على النحو المحدد في صياغة المشكلة وأغراض البحث. قبل إجراء مزيد من التحليل البيانات البحوث فمن الممكن خلال التحقق لاسيما النقد الداخلية والخارجية. مزيدا من البيانات التي تمت معالجتها وتصنيفها والتحقق من أن كيفية تحليلها باستخدام طريقة تحليل المحتوى (تحليل المضمون). وتحليل مضمون البيانات باستخدام منظور المفاهيم النظرية في علم التاريخ الاجتماعي والتربية الإسلامية. مع منظور تاريخي -- اجتماعي.


T A F S I R S U R A T A L B A Q O R O H 37-39

Author: AzNa /

TAUBATNYA NABI ADAM A.S. &
TURUNNYA DARI SORGA
Oleh : Auza'i Mahfudz Asirun*

فَتَلَقَّى آَدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (37)
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (38)
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (39
)
• Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
• Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
• Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya


MAKNA KALIMAT

• تَابَ : bermakna kembali, atau tobat, akan tetapi dalam bahasa arab kalimat تَابَ apabila disertai dengan على maka bermakana : sifat Allah (menerima taubat), apabila disertai dengan إلى bermakana : sifat manusia (bertobat).
• التواب : kata ini juga masih berhubungan dengan makana taubat, akan tetapi ini bisa disifati kepada manusia, yang berarti banyak taubatnya, juga bisa disifati untuk Allah yang berarti : yang maha menerima taubat.
• هبط : bermakna turun, akantetapi mengandung makna paksaan dan tidak mulya, berbeda dengan kalimat نزل yang sama bermakna turun akantetapi biasa disebut kepada sesuatu yang mulya seperti Alquran, Malaikat dll. 

PROLOG TAFSIR

  Ayat yang telah lalu telah menceritakan kepada kita secara historis tentang kronologis awal penciptaan nabi Adam dan Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam sebagai aplikasi dari rasa taat kepada Allah SWT, maka tampaklah antara makhluk yang mengabdi secara utuh dan yang tak sempurna pengabdiannya disebabkan oleh ego kesombongan.
Tinggallah Adam disurga bersama istrinya, akantetapi Iblis tidak ada hentinya berusaha untuk mengeluarkan Adam dari Sorga hingga Akhirnya Nabi Adampun diturunkan dari Surga ke mukabumi ini.
  Pembahasan kali ini akan memfokuskan dua poin penting dari kandungan ayat ini yaitu taubatnya nabi Adam dan diturunkannya dari Sorga.
  
  KANDUNGAN UMUM TAFSIR

• Ayat 37 : TAUBATNYA NABI ADAM AS

 Bapak kita Adam AS ketika tinggal surga dibebaskan oleh Allah SWT untuk menikmati apa yang ada di sana, akantetapi Allah melarang satu buah yang dinamai buah khuldi , setelah syaitan menggoda nabi Adam lewat Hawa maka nabi Adam memakan buah itu dan diturunkanlah dari sorganya Allah SWT.

 Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, ini adalah tuntunan dari Allah tata cara bertaubat bagi Adam, adapun kalimat yang diterima oleh Adam dari Allah SWT sebagai cara bertaubat adalah sebagai berikut :
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

  Selain itu, diriwayatkan bahwa nabi Adam juga di diajarkan manasik haji (tuntunan ibadah haji), dalam riwayat lain kalimat yang diterima oleh nabi Adam ketika Allah menyuruhnya untuk turun ke bumi adalah permohonan dari nabi Adam jika ia taubat, maka Allah menjawab : "maka saya akan kembalikan kamu ke sorga".

 Nabi Adam diriwayatkan ketika beliau bertobat menangis selama 200 Tahun, tidak makan dan minum 40 hari, dan tidak mendekati Hawa 100 Tahun, sampai beliau thawaf di ka'bah dan menerima kalimat diatas. 

 Ayat ini juga mengandung hikmah akan diterimanya taubat hambanya karena sifat Allah (yang maha menerima taubat), sebesar apapun dosa hambanya, sebagaimana yang di janjikan oleh baginda rasul SAW. Rasulullah bersabda : التائب من الذنب كمن لا ذنب له (orang yang bertobat dari dosanya bagaikan orang yang tidak berdosa).

 Syarat taubat adalah : merasa menyesal dan bertekad untuk tidak kembali lagi kepada maksiat yang telah lalu, jika kurang dari salah satu syarat diatas maka belum bisa dibilang taubat yang sempurna.

 Timbulah pertanyaan, jika nabi adam berdosa bukankah para nabi ma'shum (terpelihara dari dosa) ? jawabnya adalah : ketika nabi Adam tinggal di sorga belum di angkat menjadi nabi, dan diangkatnya nabi adam menjadi nabi setelah diturunkannya kebumi, bagaimana bisa menjadi nabi jika tidak memiliki ummat dan tanggung jawab (takalif, sprt sholat dll).  

 Lalu apakah yang membedakan dosa Adam dan Iblis? Adam setelah berdosa mengakui kesalahannya dan bertobat akantetapi Iblis tidak mengakui bahkan membantah perintah Allah karena kesombongannya, itulah yang menyebabkannya kekal dineraka dan tidak akan pernah masuk surga . Oleh karna itu jika kita memiliki kesalahan segeralah kembali kepada Allah pasti Allah akan mengampuninya, dan sangatlah salah dan beda orang yang membangkang kepada Allah dikarenakan melecehkan perintahnya, seperti kenapa harus sholat? Kenapa harus zakat itukan hartaku ! dsb..

 Dikisahkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar RA, bahwasanya ada seorang pencuri yang akan dihukum potong tangan, lalu datanglah orang tua si pencuri dan meminta maaf bahwa ini adalah pertama kalinya anaknya mencuri, lalu umarpun menjawab : "Allah mengampuni kepada hambanya yang mencuri pertama kali, pasti dahulu dia pernah mencuri " . ini satu pelajaran yang penting jika Allah ingin menampakan kesalahan seseorang kepada hambanya yang lain, pastinya hamba itu sudah melakukan kesalahan itu berkali-kali, karna bisanya dalam dosa pertama Allah menyembunyikan kesalahan hambanya akantetapi jika sudah berkali-kali Allah akan tampakan kepada orang lain, seperti contoh koruptor, biasanya jika dia tertangkap sebelumnya sudah pernah korupsi dll. 

 Adapun sifat Allah التواب (Attawwab) yang berarti sang menerima taubat, karena kapanpun hambanya bertobat dari dosa apapun sebelum nafas ditenggorokan, Allah berjanji akan mengabulkan taubat hambanya, banyak sekali kunci maaf dari Allah SWT untuk para ummat nabi Muhammad SAW, kalau ummat terdahulu jika berdosa harus membunuh dirinya baru bisa diterima, sedangkan ummat nabi diberikan berbagaimacam jalan menuju Ampunan Ilahi, diantaranya :

1. Rasul bersabda : "jika kalian berdosa (banyaknya) sampai setinggi langit, kemudian kalian tobat maka Allah akan menerima taubat kalian".  
2. Rasul bersabda : " barangsiapa setelah selesai shalat beratsbih 33x bertahmid 33x bertakbir 33x dan membaca : 
لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maka niscaya Allah akan mengampuni kesalahannya walupun sebanyak buih di lautan". 
3. Rasul bersabda : " barangsiapa yang ketika naik kekasurnya (untuk tidur),dan membaca : 
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير  
  لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر 
Maka Allah akan mengampuni dosanya walaupun sebanyak buih di lautan". 

• Ayat 38-39 : TURUNNYA DARI SORGA
 
 Di ayat sebelumnya telah dikisahkan tentang turunnya nabi Adam dari surga, lalu apa maksud pengulangan kembali cerita diturunkannya Adam dari Sorga ? jawabanya adalah : ayat yang terdahulu menceritakan turunnya nabi adam dari surga ke langit bumi, adapun ayat ini mengkisahkan turunnya nabi Adam dari langit bumi ke muka bumi .
 

 Kronologi historis 

 Dikisahkan oleh Ibnu Jauzy : Nabi adam diturunkan dari surganya Allah SWT kemuka bumi, dikarenakan kesalahan yang dilakukan oleh nabi Adam yaitu memakan buah khuldi. Iblis yang selalu berusaha untuk mengeluarkan nabi Adam dan Hawa dari Sorga dan berjanji akan mengganggu anak keturunan Adam agar bersamanya di neraka. 

 Karena pelanggaran itu turunlah Adam, Hawa dan iblis ke muka bumi ini, tidak memakai sehelai benangpun untuk menutupi tubuhnya maka Allah memerintahkannya untuk menyembelih domba dan memakai kulit domba untuk baju.

 Adapun nabi Adam diturunkan di dataran India (Srilangka) , Hawa di Jeddah (Saudi Arabia), dan Iblis di tepi lautan (Ubulah).

 Nabi adam turun dari Sorga membawa beberapa buahan yang sekarang ada di bumi, juga Hajar Aswad dan Tongkat nabi Musa.

 Nabi Adam yang diturunkan di Srilangkapun mencari Hawa, dan berjumpa di Muzdalifah, itulah salah satu tempat manasik ibadah haji, lalu nabi Adam pergi ke syam dan meninggal di Makkah tepatnya dekat ka'bah yaitu Jabal Kubais. 

 Adapun hikmah yang dapat kita petik dari untaian ayat ini adalah :

1. Dalam perintah turun bermakna banyak اهبطوا yang berarti turunlah kalian semua, padahal yang di sorga hanya Adam dan hawa? Para ulama menjelaskan bahwa kita semua termasuk dalam perintah ini karena kita termasuk anak cucu Adam.

2. " maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati" makananya adalah jika kita mengikuti peraturan syariat agama Allah maka kita tidak akan taku, contohnya : jika ada seorang yang korupsi pasti dia takut akan ketahuan, jika suami selingkuh pasti dia takut ketahuan oleh istrinya, karena itu menyelahi kode etik ajaran agama kita.Lain halanya hamba Allah yang bertaqwa, dia tidak akan merasa resah dan takut.

3. Ayat ini juga menggambarkan bahwa setelah nabi Adam diturunkan maka anak cucunya akan terbagi menjadi dua : yang pertama : yang mengikuti petunjuknya maka tidak akan sedih dantaku, kedua : yang kafir akan ajaranNya maka akan kekal di neraka. 

  Demikaianlah paparan singkat dari tafsir surat Albaqoroh dari ayat 37 sampai 39, mudahmudahan kiranya dapat menambah wawasan pemahaman kita akan kitab suci Agama kita Al-Quran.

*Pemakalah adalah mahasiswa The Holy Quran And Islamic Sciences, program S2, dihimpun dari berbagai referensi Tafsir Klasik dan Kontemporer.

disampaikan dipengajian & dialog Tafsir Quran PT.Pertamina Sudan.





T A F S I R S U R A T A L B A Q O R O H 37-39 TAUBATNYA NABI ADAM A.S. & TURUNNYA DARI SORGA

Author: AzNa /


T A F S I R S U R A T A L B A Q O R O H 37-39
TAUBATNYA NABI ADAM A.S. &
TURUNNYA DARI SORGA
Oleh : Auza'i Mahfudz Asirun*














• تَابَ : bermakna kembali, atau tobat, akan tetapi dalam bahasa arab kalimat تَابَ apabila disertai dengan على maka bermakana : sifat Allah (menerima taubat), apabila disertai dengan إلى bermakana : sifat manusia (bertobat).
• التواب : kata ini juga masih berhubungan dengan makana taubat, akan tetapi ini bisa disifati kepada manusia, yang berarti banyak taubatnya, juga bisa disifati untuk Allah yang berarti : yang maha menerima taubat.
• هبط : bermakna turun, akantetapi mengandung makna paksaan dan tidak mulya, berbeda dengan kalimat نزل yang sama bermakna turun akantetapi biasa disebut kepada sesuatu yang mulya seperti Alquran, Malaikat dll. 


  Ayat yang telah lalu telah menceritakan kepada kita secara historis tentang kronologis awal penciptaan nabi Adam dan Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam sebagai aplikasi dari rasa taat kepada Allah SWT, maka tampaklah antara makhluk yang mengabdi secara utuh dan yang tak sempurna pengabdiannya disebabkan oleh ego kesombongan.
Tinggallah Adam disurga bersama istrinya, akantetapi Iblis tidak ada hentinya berusaha untuk mengeluarkan Adam dari Sorga hingga Akhirnya Nabi Adampun diturunkan dari Surga ke mukabumi ini.
  Pembahasan kali ini akan memfokuskan dua poin penting dari kandungan ayat ini yaitu taubatnya nabi Adam dan diturunkannya dari Sorga.
  
  

• Ayat 37 : TAUBATNYA NABI ADAM AS

 Bapak kita Adam AS ketika tinggal surga dibebaskan oleh Allah SWT untuk menikmati apa yang ada di sana, akantetapi Allah melarang satu buah yang dinamai buah khuldi , setelah syaitan menggoda nabi Adam lewat Hawa maka nabi Adam memakan buah itu dan diturunkanlah dari sorganya Allah SWT.
 Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, ini adalah tuntunan dari Allah tata cara bertaubat bagi Adam, adapun kalimat yang diterima oleh Adam dari Allah SWT sebagai cara bertaubat adalah sebagai berikut :
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
  Selain itu, diriwayatkan bahwa nabi Adam juga di diajarkan manasik haji (tuntunan ibadah haji), dalam riwayat lain kalimat yang diterima oleh nabi Adam ketika Allah menyuruhnya untuk turun ke bumi adalah permohonan dari nabi Adam jika ia taubat, maka Allah menjawab : "maka saya akan kembalikan kamu ke sorga".
 Nabi Adam diriwayatkan ketika beliau bertobat menangis selama 200 Tahun, tidak makan dan minum 40 hari, dan tidak mendekati Hawa 100 Tahun, sampai beliau thawaf di ka'bah dan menerima kalimat diatas. 
 Ayat ini juga mengandung hikmah akan diterimanya taubat hambanya karena sifat Allah (yang maha menerima taubat), sebesar apapun dosa hambanya, sebagaimana yang di janjikan oleh baginda rasul SAW. Rasulullah bersabda : التائب من الذنب كمن لا ذنب له (orang yang bertobat dari dosanya bagaikan orang yang tidak berdosa).
 Syarat taubat adalah : merasa menyesal dan bertekad untuk tidak kembali lagi kepada maksiat yang telah lalu, jika kurang dari salah satu syarat diatas maka belum bisa dibilang taubat yang sempurna.
 Timbulah pertanyaan, jika nabi adam berdosa bukankah para nabi ma'shum (terpelihara dari dosa) ? jawabnya adalah : ketika nabi Adam tinggal di sorga belum di angkat menjadi nabi, dan diangkatnya nabi adam menjadi nabi setelah diturunkannya kebumi, bagaimana bisa menjadi nabi jika tidak memiliki ummat dan tanggung jawab (takalif, sprt sholat dll).  
 Lalu apakah yang membedakan dosa Adam dan Iblis? Adam setelah berdosa mengakui kesalahannya dan bertobat akantetapi Iblis tidak mengakui bahkan membantah perintah Allah karena kesombongannya, itulah yang menyebabkannya kekal dineraka dan tidak akan pernah masuk surga . Oleh karna itu jika kita memiliki kesalahan segeralah kembali kepada Allah pasti Allah akan mengampuninya, dan sangatlah salah dan beda orang yang membangkang kepada Allah dikarenakan melecehkan perintahnya, seperti kenapa harus sholat? Kenapa harus zakat itukan hartaku ! dsb..
 Dikisahkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar RA, bahwasanya ada seorang pencuri yang akan dihukum potong tangan, lalu datanglah orang tua si pencuri dan meminta maaf bahwa ini adalah pertama kalinya anaknya mencuri, lalu umarpun menjawab : "Allah mengampuni kepada hambanya yang mencuri pertama kali, pasti dahulu dia pernah mencuri " . ini satu pelajaran yang penting jika Allah ingin menampakan kesalahan seseorang kepada hambanya yang lain, pastinya hamba itu sudah melakukan kesalahan itu berkali-kali, karna bisanya dalam dosa pertama Allah menyembunyikan kesalahan hambanya akantetapi jika sudah berkali-kali Allah akan tampakan kepada orang lain, seperti contoh koruptor, biasanya jika dia tertangkap sebelumnya sudah pernah korupsi dll. 
 Adapun sifat Allah التواب (Attawwab) yang berarti sang menerima taubat, karena kapanpun hambanya bertobat dari dosa apapun sebelum nafas ditenggorokan, Allah berjanji akan mengabulkan taubat hambanya, banyak sekali kunci maaf dari Allah SWT untuk para ummat nabi Muhammad SAW, kalau ummat terdahulu jika berdosa harus membunuh dirinya baru bisa diterima, sedangkan ummat nabi diberikan berbagaimacam jalan menuju Ampunan Ilahi, diantaranya :
1. Rasul bersabda : "jika kalian berdosa (banyaknya) sampai setinggi langit, kemudian kalian tobat maka Allah akan menerima taubat kalian".  
2. Rasul bersabda : " barangsiapa setelah selesai shalat beratsbih 33x bertahmid 33x bertakbir 33x dan membaca : 
لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maka niscaya Allah akan mengampuni kesalahannya walupun sebanyak buih di lautan". 
3. Rasul bersabda : " barangsiapa yang ketika naik kekasurnya (untuk tidur),dan membaca : 
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير  
  لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر 
Maka Allah akan mengampuni dosanya walaupun sebanyak buih di lautan". 

• Ayat 38-39 : TURUNNYA DARI SORGA
 
 Di ayat sebelumnya telah dikisahkan tentang turunnya nabi Adam dari surga, lalu apa maksud pengulangan kembali cerita diturunkannya Adam dari Sorga ? jawabanya adalah : ayat yang terdahulu menceritakan turunnya nabi adam dari surga ke langit bumi, adapun ayat ini mengkisahkan turunnya nabi Adam dari langit bumi ke muka bumi .
 
 Kronologi historis 
 Dikisahkan oleh Ibnu Jauzy : Nabi adam diturunkan dari surganya Allah SWT kemuka bumi, dikarenakan kesalahan yang dilakukan oleh nabi Adam yaitu memakan buah khuldi. Iblis yang selalu berusaha untuk mengeluarkan nabi Adam dan Hawa dari Sorga dan berjanji akan mengganggu anak keturunan Adam agar bersamanya di neraka. 
 Karena pelanggaran itu turunlah Adam, Hawa dan iblis ke muka bumi ini, tidak memakai sehelai benangpun untuk menutupi tubuhnya maka Allah memerintahkannya untuk menyembelih domba dan memakai kulit domba untuk baju.
 Adapun nabi Adam diturunkan di dataran India (Srilangka) , Hawa di Jeddah (Saudi Arabia), dan Iblis di tepi lautan (Ubulah).
 Nabi adam turun dari Sorga membawa beberapa buahan yang sekarang ada di bumi, juga Hajar Aswad dan Tongkat nabi Musa.
 Nabi Adam yang diturunkan di Srilangkapun mencari Hawa, dan berjumpa di Muzdalifah, itulah salah satu tempat manasik ibadah haji, lalu nabi Adam pergi ke syam dan meninggal di Makkah tepatnya dekat ka'bah yaitu Jabal Kubais. 
 Adapun hikmah yang dapat kita petik dari untaian ayat ini adalah :
1. Dalam perintah turun bermakna banyak اهبطوا yang berarti turunlah kalian semua, padahal yang di sorga hanya Adam dan hawa? Para ulama menjelaskan bahwa kita semua termasuk dalam perintah ini karena kita termasuk anak cucu Adam.
2. " maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati" makananya adalah jika kita mengikuti peraturan syariat agama Allah maka kita tidak akan taku, contohnya : jika ada seorang yang korupsi pasti dia takut akan ketahuan, jika suami selingkuh pasti dia takut ketahuan oleh istrinya, karena itu menyelahi kode etik ajaran agama kita.
Lain halanya hamaba Allah yang bertaqwa, dia tidak akan merasa resah dan takut.
3. Ayat ini juga menggambarkan bahwa setelah nabi Adam diturunkan maka anak cucunya akan terbagi menjadi dua : yang pertama : yang mengikuti petunjuknya maka tidak akan sedih dantaku, kedua : yang kafir akan ajaranNya maka akan kekal di neraka. 

  Demikaianlah paparan singkat dari tafsir surat Albaqoroh dari ayat 37 sampai 39, mudahmudahan kiranya dapat menambah wawasan pemahaman kita akan kitab suci Agama kita Al-Quran.

*Pemakalah adalah mahasiswa The Holy Quran And Islamic Sciences, program S2, dihimpun dari berbagai referensi Tafsir Klasik dan Kontemporer.
Dapat di copy di www.auzai.co.cc



DALIL TENTANG FAEDAH UMROH

Author: AzNa /


Auzai Mahfudz Asirun                                                                        
Kemarin ada SMS dari Indonesia, seorang guru saya yang sedang mengikuti pelatihan haji dan umroh sebagai petugas haji tahun ini, dalal SMS itu tertulis "ih minta dalil umroh sunnat" , begitu katanya, tapi saya terlambat buka sms itu karena sedikit sibuk...dan saya kumpul hadis ini dari berbagai rujukan kitab-kitab hadis, mudah mudahn bermanfaat..amin                                                               
    وأتموا الحج والعمرة لله}. /البقرة: 196
• عن ابن عباس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة  
                                                                 ( رواه مالك والبخاري ومسلم والترمذي والنسائي وابن ماجه والأصبهاني )

• وعن عمرو بن عبسة رضي الله عنه قال قال رجل يا رسول الله ما الإسلام قال أن يسلم لله قلبك وأن يسلم المسلمون من لسانك ويدك قال فأي الإسلام أفضل قال الإيمان ، قال وما الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله والبعث بعد الموت ، قال فأي الإيمان أفضل قال الهجرة ، قال وما الهجرة قال أن تهجر السوء ، قال فأي الهجرة أفضل قال الجهاد ، قال وما الجهاد قال أن تقاتل الكفار إذا لقيتهم ، قال فأي الجهاد أفضل قال من عقر جواده وأهريق دمه، قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ثم عملان هما أفضل الأعمال إلا من عمل بمثلهما حجة مبرورة أو عمرة مبرورة 
                                                                             (رواه أحمد بإسناد صحيح والطبراني وغيره ورواه البيهقي)

• عن عبد الله يعني ابن مسعود رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم تابعوا بين الحج والعمرة فإنهما ينفيان الفقر والذنوب كما ينفي الكير خبث الحديد والذهب والفضة وليس للحجة المبرورة ثواب  
                                                                                (رواه الترمذي وابن خزيمة وابن حبان ابن ماجه والبيهقي)

• وروي عن أبي هريرة رضي الله عنه قال سمعت أبا القاسم صلى الله عليه و سلم يقول من جاء يؤم البيت الحرام فركب بعيره فما يرفع البعير خفا ولا يضع خفا إلا كتب الله له بها حسنة وحط عنه بها خطيئة ورفع له بها درجة حتى إذا انتهى إلى البيت فطاف وطاف بين الصفا والمروة ثم حلق أو قصر إلا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه فهلم نستأنف العمل                      ( رواه البيهقي )

• وعن جابر رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الحجاج والعمار وفد الله دعاهم فأجابوه وسألوه فأعطاهم                                                                                                                            ( رواه البزار ورواته ثقات )


• عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه و سلم قال الغازي في سبيل الله والحاج والمعتمر وفد الله دعاهم فأجابوه وسألوه فأعطاهم  
                                                                                          ( رواه ابن ماجه وابن حبان في صحيحه)

• وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الحجاج والعمار وفد الله إن دعوه أجابهم وإن استغفروه غفر لهم 
                                                                                                ( رواه النسائي وابن ماجه وابن خزيمة وابن حبان)
 
• روي عن أبي ذر رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه و سلم قال إن داود النبي صلى الله عليه و سلم قال إلهي ما لعبادك عليك إذا هم زاروك في بيتك قال لكل زائر حق على المزور حقا يا داود إن لهم علي أن أعافيهم في الدنيا وأغفر لهم إذا لقيتهم 
                                                                                                                  ( رواه الطبراني)

• وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من خرج حاجا فمات كتب له أجر الحاج إلى يوم القيامة ومن خرج معتمرا فمات كتب له أجر المعتمر إلى يوم القيامة ومن خرج غازيا فمات كتب له أجر الغازي إلى يوم القيامة 
                                                                                                                (رواه أبو يعلى رواته ثقات)

• عن عائشة رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من خرج في هذا الوجه لحج أو عمرة فمات فيه لم يعرض ولم يحاسب وقيل له ادخل الجنة ، قالت وقال رسول الله صلى الله عليه و سلم إن الله يباهي بالطائفين 
                                                                                  ( رواه الطبراني وأبو يعلى والدارقطني والبيهقي)

• عن جابر رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه و سلم قال إن هذا البيت دعامة من دعائم الإسلام فمن حج البيت أو اعتمر فهو ضامن على الله فإن مات أدخله الجنة وإن رده إلى أهله رده بأجر وغنيمة  
                                                                                                            ( رواه الطبراني )
• عنه أيضا رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من مات في طريق مكة ذاهبا أو راجعا لم يعرض ولم يحاسب أو غفر له                                                                                                            ( رواه الأصبهاني )

• عن ابن عباس رضي الله عنهما قال بينا رجل واقف مع رسول الله صلى الله عليه و سلم بعرفة إذ وقع عن راحلته فأقصعته فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم اغسلوه بماء وسدر وكفنوه بثوبيه ولا تخمروا رأسه ولا تحنطوه فإنه يبعث يوم القيامة ملبيا                                                                                                                                          ( رواه البخاري ومسلم

DALIL GANJARAN BIAYA HAJI DAN UMROH                                   

                                        
• عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال لها في عمرتها إن لك من الأجر على قدر نصبك ونفقتك                                                                                                                                               ( رواه الحاكم )
• عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال الحجاج والعمار وفد الله إن سألوا أعطوا وإن دعوا أجيبوا وإن أنفقوا أخلف لهم ، والذي نفس أبي القاسم بيده ما كبر مكبر على نشز ولا أهل مهل على شرف من الأشراف إلا أهل ما بين يديه وكبر حتى ينقطع منه منقطع التراب 
( رواه البيهقي                                                                                                                              
UMROH DI BULAN RAMADAN                                    

عن أبي معقل رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال عمرة في رمضان تعدل حجة 
                                                                                                                             ( رواه ابن ماجه

                                                                                                                        
Makmuroh, laffah juba street, Khartoum, Sudan  




TAFSIR SURAT ALBAQOROH 34

Author: AzNa /

( Kesombongan Iblis )
Auza'i Mahfudz Asirun*

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ)) البقرة: ٣٤
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Q.S.Albaqoroh 34)


MAKNA KALIMAT
1. الْمَلائِكَةِ : Secara bahasa bermakna pembawa risalah, pembantu, yaitu : makhluk yang di ciptakan oleh Allah dari cahaya dan lembut seperti jibril, Izrail .
2. أدم : Permukaan bumi, karna adam diciptakan dari tanah yang ada di permukaan bumi , makanya adalah manusia yang pertama diciptakan oleh Allah SWT dari tanah, dan merupakan nabi yang pertama.
3. إبليس : Dari segi bahasa bermakana putus, yaitu yang putus dari rahmat allah, Maknanya adalah : Makhluk yang diciptakan oleh Allah dari Api dan setelah itu ingkar kepada Allah.
4. الجن : disebut jin karena tertuyup tidak tampak oleh kasat mata.
 
PROLOG TAFSIR 

        Kajian tafsir kita kali ini menjelaskan penafsiran dan kandungan dari surah Albaqoroh ayat 34, ayat yang menjelaskan 3 unsur inti dari mahluk di alam ini yaitu Malaikat, Manusia dan Iblis. Makhluk tadi pun terbagi menjadi 3 model : yang pertama adalah malaikat yang notabennya tidak pernah bermaksiat dan durhaka kepada Allah SWT, yang kedua adalah manusia yang kadang beramal baik dan kadang bermaksiat, lain halnya dengan yang ketiga yang selalu berbuat baik bahkan menjerumuskan kaum lainnya untuk ikut durhaka bersamanaya. 
        Ayat yang kita bahas kali ini mengajak kita untuk mengingat kembali akan musuh kita yang selalu membawa kita ke jalan yang tidak diridhoi oleh Allah, bahkan kita kadang tak merasa bahwa itu adalah tuntunan dari sang iblis.
        Ayat juga memaparkan kejadian berapa masa yang lalu ketika awal penciptaan nabi Adam AS, dan tragedi yang terjadi pada masa itu dari mulai awal makhluk yang diciptakan oleh Allah yaitu Qolam lalu diperintahkan untuk menulis segala apa yang akan terjadi beruntun dengan penciptaan 'Arasy (singgasana kerajaan) Allah yang merupakan makhluk-Nya yang terbesar di Alam ini, sampai di ciptakannya malaikat, iblis dan manusia.

KANDUNGAN UMUM TAFSIR

        Ketika kita ulangi sekali lagi membaca terjemah ayat tadi, akan tergambar sepengggal kisah yang terjadi ketika penciptaan adam selesai, yaitu perintah Allah kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam AS, maka seluruh malaikat pun bersujud kepada nabi Adam kecuali Iblis yang membangkang maka dia tergolong kaum yang kafir bahakan diklaim oleh Allah agar di masukan kedalam nerakanya nanti di hari akhir.
        Sepenggal kisah tadi didukung oleh riwayat dari seorang sahabat Ibnu Abbas RA : " dahulu kala ketika Allah menciptakan malaikat dari cahaya dan iblis dari api, yang paling pertama dikirim ke muka bumi ini adalah para jin, dan jinpun tinggal di bumi dan merusak bumi hingga mereka saling membunuh, ketika itulah Allah mengirim Iblis untuk membunuh para jin walaupun mereka mengumpat di pulau kecil dan di goa-goa, mulai dari situlah iblis merasa memiliki derajat yang tinggi di mata Allah dari malaikat yang lainnya, dan ketika itu Allah berkata bahwasanya akan menciptakan manusia dan mengirimnya untuk tinggal di muka bumi, malaikatpun berkata : ya Allah, apakahbengkau akan menciptakan mahluk yang akan membuat kehacuran di muka bumi? Allah bersabda : "saya lebih tahu dari kalian".
       Lalu Allah menciptakan Adam dari tanah kering seperti tembikar , ketika diciptakan iblispun masuk dari mulut dan keluar dari dubur dan sebaliknya, sampai setelah ditiupkan ruh oleh Allah SWT, Adampun bersin dan berkata Alhamdulillah, Allah menjawab " يرحمك الله يا آدم" (semoga Allah merahmatimu wahai Adam) dan ketika itu Allah memerintahakan para malaikat untuk bersujud kepada adam dan seluruh malaikatpun sujud kecuali Iblis, maka Allahpun murka padanya dan dicerca oleh Allah sampai hari kiamat.  
       Pembaca bisa memetik pelajaran yang terkandung dalam ayat tadi, diantaranya :
1. Ketaatan para malaikat kepada Allah, walaupun malaikat adalah golongan mahkluk Allah yang taat kepada Allah dan di ciptakan lebih bagus dari manusia yaitu cahaya, tapi mereka rela untuk bersujud kepada adam AS, walaupun Adam makhluk yang baru dan belum berkhidmah kepada Allah sebagaimana para malaikat yang sudah lama hidup dan menyembah Allah.
Begitu juga aplikasinya dalam kehidupan kita, ketika kita mendapati perintah Allah kadang bertentangan dengan fitrah kemanusiaan dan aqal kita, tapi kita harus tetap mengedepankan perintah Allah, sebagai contoh zakat, sedekah yang secara kasat mata bahwa harta kita berkurang tapi pada hakikatnya itu adalah tabungan kita diakhirat nanti, sebab itu dilandasi oleh iman kepada Allah sebagaimana malaikat sujud kepada adam karena taat kepada Allah, walaupun secara kasat mata malaikat lebih mulya dari manusia.

2. Iblis yang tadinya adalah merupakan raja malaikat langit dunia, ulama dikalangan malaikat, pemegang kunci surga , bisa turun derajatnya, hilang jabatannya bahkan kemurkaan dari Allah SWT karena disebabkan oleh kesombongan saja. 
         Ini adalah pelajaran besar bagi kita akan hinanya kesombongan, kadang kita tak menyadari bahwa pangkat, jabatan, harta, kesenangan dunia yang Allah titipkan pada kita hanyalah sementara, bukan untuk sombong dan jika Allah ingin mengambilnya kapan saja, itu adalah hak priogatif Allah, sebagaimana Iblis hanya karna sombong ibadahnya yang 80.000 tahun hilang begitu saja, berapa tahunkah kita sudah beramal ?. 

3. Begitulah Allah mengangkat derajat manusia dan memberikanya aqal untuk di gunakan berfikir dan memanfaatkan apa yang ada disekitarnya,seperti, emas, minyak, gas dsb. sebagaimana komentar syeh Muhammad Abduh (penafsir kontemporer) tentang ayat ini : "diayat ini terdapat isyarat keagungan manusia, yang mana menugaskan agar mengadakan pembangunan dimuka bumi ini, tetapi harus tetap dibarengi dengan sujud dan tawaddu (tidak sombong)".  

MASALAH YANG TERKANDUNG DALAM AYAT

Ada bebera masalah yang terkandung dalam penafsiran ayat ini sebagaimana berikut :

1. Ketika Malaikat sujud kepada Adam, bolehkah kita sujud kepada sesama manusia ?
        Sujudnya malaikat adalah sujud perintah ibadah dari Allah bukan menyembah seperti kita shalat menghadap kiblat, hakekatnya kita menyembah Allah, dalam hadis riwayat Ibnu Majah & Ibnu Hibban : ketika Mu'az RA bertanya kepada nabi : Ya Rasulallah, ketika saya pergi ke negri Syam saya melihat mereka sujud kepada para pembesar mereka, bagaimana jika aku besujud kepadamu ? nabi menjawab : " janganlah kau lakukan itu, jika saja aku boleh memerintahkan seorang untuk sujud kepada sesuatu, maka aku akan memerintahkan para istri untuk bersujud kepada para suaminya". 

2. Siapa yang lebih mulya, malaikat atau manusia ?
       Manusia lebih mulya dari para malaikat jika dia dapat melawan hawa nafsunya, sebagaimana juga Allah menggambarkan dalam ayat ini kemulyaan nabi adam sehingga malaikat diperintahkan untuk sujud, sebagaimana Nabi Muhammad adalah makhluk Allah yang termulya, akan tetapi sebaluknya jika manusia tidak bisa melawan hawa nafsunya dia lebih hina dari binatang.

3. Apakah Iblis termasuk Malaikat?
       Ulama terbagi menjadi 2 pendapat : pertama (mayoritas ulama) : Iblis dahulu adalah termasuk dari golongan para malaikat, sebagaimana yang tertera dalam riwayat Ibnu Abbas di Atas. Nama Iblis Adalah Azazil, setelah sombong maka di sebut Iblis yang berarti di murkai dan diputus oleh Allah dari kebaikan .
Kedua : Iblis bukan termasuk malaikat karena ayat yang menyatakan Iblis adalah golongan Jin Allah berfirman : (maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin) QS.Alkahfi 50.

4. Kenapa ketika adam berdosa hanya dikeluarkan dari surga, ketika Iblis berdosa di haramkan masuk sorga? 
        Imam Qurtuby berkata : Karena dosa Adam hanyalah maksiat dan mengakui kesalahannya, tapi kesalahan Iblis adalah sombong dan mengingkari perintah Allah.

5. Para Ahli tafsir dalam ayat ini meyertakan satu poin penting yang menurut penulis perlu disertakan dalam lembar singkat ini, khususnya sebagai dasar pandangan yang perlu difahami oleh masyarakat Indonesia khususnya, yaitu tentang keanehan diluar aqal yang dimiliki oleh sebagian orang seperti bisa terbang, menghilang, meramal, berjalan diatas air dsb, bagaimana jika kita kita melihat keanehan itu ? dan cara membedakannya itu karomah atau bukan ?
Imam Syafii berkata :" Jika kalian melihat orang yang bisa terbang dan berjalan diatas air, maka janganlah kalian gentar sebelum kalian menimbangnya dengan syariat" . Yaitu melihat bagaimana dia melakukan perintah Allah seperti Shalat, Zakat, Puasa dan ibadah lainya.
       Demikianlah ringkasan singkat dari tafsir ayat 34 dari surah albaqoroh yang mana tak cukup dipaparkan dalam lembaran kertas, itulah merupakan bukti mukjizat Al-quran akan keluasan maknanya dan sarat akan faedah.

* Penulis adalah mahasiswa The Holy Quran And Islamic Sciences, program S2
  Dihimpun dari beberapa referensi tafsir klasik : AtThobariy, Ibnu Kasir, Alqurtuby, Arrozy, Alfaz Quran Ashfahany dll dan tafsir Kontemporer : Syaukaniy, Almiragy, Asya'rawiy dll

**makalah disampaikan pada pengajian tafsir PERTAMINA, KHARTOUM