MAULID NABI I

Author: AzNa /


MAULID NABI MUHAMMAD SAW I

          [data autentik]

Auza'i Mahfudz Asirun

Kelahiran nabi kita Muhammad SAW yang merupakan rahmat dari Allah SWT untuk alam semesta ini selalu membawa kita untuk menyadari betapa besarnya rahmat Allah kepada kita dan kasih sayang nabi Muhammad SAW kepada ummatnya, karena ketika manusia masuk sorga karena rahmat Allah dan jika pemilik dosa besar dapat bebas dari azab karena syafaat nabi muhammad, itulah bukti kongkrit tentang rahmat Allah dan kasih sayang nabi kita.

Selama penulis di Sudan kurang lebih sudah melewati empat kali musim Maulid nabi di negri Sudan, dan di setiap tahunnya, penulis menulis ulang tentang maulid nabi, baik di masukan dalam buletin ataupun hanya untuk tulisan pribadi penulis, akan tetapi sering kali tulisan yang di setiap tahun itu berbeda pembahasannya.

Pada dasarnya penulis kurang tertarik untuk menulis kembali perdebatan ulama tentang masalah maulid, karena sudah sangat wajar adanya perbedaan pendapat, karena itu sudah terjadi dari masa ulama terdahulu, akan tetapi adanya segelintir pelajar yang masih saja menggembor-gemborkan tentang kesesatan orang yang melakukan perayaan maulid nabi, bahkan sampai mengatagorikannya kedalam orang yang kafir dan masuk neraka (naudzu billah). Oleh karena itu penulis akan berupaya pada tulisan kali ini membahas secara gamblang dan spesifik dari mulai sejarah pertamakali diadakannya maulid nabi, hukum merayakannya baik yang pro ataupun kontra, permasalahan yang bersangkutan dengan maulid nabi seperti berdiri saat di bacakan maulid, maulid yang terlarang dan yang di anjurkan, sampai hikmah dari perayaan maulid, itu semua dengan menyertakan referensi pengambilan pendapat itu sendiri, Insya Allahu Ta'ala...

Tulisan ringkas ini juga bukan bertujuan untuk membela secara membabi buta akan pendapat orang yang membolehkan maulid, akan tetapi akan menyertakan perbedaan yang sengit antara para ulama, setidaknya kawan-kawan yang melarang maulid nabi mengetahui bahwa disana ada pendapat yang membolehkan, dan marilah kita berargumen dengan berkepala dingin jauh dari perasangka buruk apalagi ta'asshub.

· Sejarah pertama kali di adakannya maulid Nabi Muhammad SAW

Pernah seorang berkata kepada penulis, bahwa yang pertama kali merayakan maulid nabi adalah Syi'ah Fathimiyyah yang menguasai Mesir ketika itu, bahkan menisbatkan pendapat itu kepada Ibnu Kastir dalam kitab sejarah yang legendaris (bidayah wa nihayah).

Siapakah yang pertama kali melakukan perayaan maulid nabi ?

Kita setuju dan mengetahui bahwa perayaan Maulid Nabi tidak pernah di rayakan secara besar-besaran baik pada masa kenabian ataupun pada masa Shohabat dan Tabi'in.

Akan tetapi pada hakikatnya nabi Muhammadlah yang pertama kali merayakan hari kelahirannya, ketika beliau di tanya : kenapa baginda berpuasa di hari senin? Beliau menjawab ; " itu adalah hari kelahiranku" [HR. Muslim].

Adapun yang pertama kali merayakan maulid nabi adalah sebagaimana yang di jelaskan Ibnu Kasir [bidayah wa nihayah:13/136] : seorang raja bernama "Muzdoffar abu said Alkukabry", beliau merayakan maulid nabi Muhammad SAW dan mengabiskan biaya sebanyak 300,000 dinar pada masa itu, Ibnu kasir juga menyanjung beliau : seorang pemberani, yang alim dan adil.

Bahkan Azzahaby menyipatinya [Siyar 'alaminubala:22/336]: seorang raja yang rendah hati, baik, menganut faham Ahlussunnah, mencintai para ulama dan ahli fiqih.

Jikalau kita ingin secara objektif berargumen, sebagian orang yang mengklaim bahwa yang pertama kali mengadakan maulid adalah kaum syiah fatimiyya Al-'ubaidiyah, jika pendapat itu tertera di Bidayah, silahkan paparkan pada kami, pada halaman dan jilid berapa ?.

Dalam riwayat lain bahwa Ibnu Hajar Al-'Asqolani menghadiri perayaan itu dan banyak lagi ulama lain yang ikut hadir. Syeihk Abul Khattab juga mengarang syair (pujian kepada Nabi) sebanyak satu jilid dan raja menghadiahkannya 1.000 Dinar.[Husnul Maqosid Ash-Shuyuthy:42-Ibnu Khalkan, Wafiyatul 'Ayan]

Jika sebagian pendapat yang berkata bahwa Ibnu Kasir dan Imam Zahaby tidak setuju akan perayan maulid, maka tidak akan menyifatinya dengan sifat yang baik, bahkan sampai di sebut penganut Ahlussunnah Waljamaah.

Sabth Ibnu Jauzy juga mengkisahkan [Miratu Zaman]: adapun makanan yang di sajikan dalam maulid Raja Muzhoffar adalah 5.000 kambing guling, 10.000 ayam dan 100 kuda dan menyertakan 100.000 Zabadi (yogout) dan 1.000 nampan manisan, hadir pada Maulid itu para ulama pada masanya. Subhanallah...semoga Allah membalas Shodaqohnya, Amin...

Singkatnya, yang pertama kali melaksanakan maulid adalah seorang raja yang 'Alim, dan mencintai Ulama yang berama Mudzoffar, memang ini tidak dilakukan pada masa Salaf akan tetapi bukan berarti terlarang, dan permasalahan ini akn kembali lagi kepada makna bidah dan pemahamannya [lihat tulisan penulis : Makna Bid'ah dan Pemahamannya].

1 komentar:

hidayat_ghost mengatakan...

Asslamualaikum Wr. Wb. bang Za'i

Saya manarul hidayat lulusan Mts. Al-Itqon teman sekelas obil dulu.
Saya sangat setuju sekali pendapat bang za'i karena sekarang banyak bgd org berdebat tentang masalah bid'ah, khususnya maulid....

saya sangat sedih orang islam banyak yang berdebat masalah itu. orang kristen aja ga pernah berdebat dalam agamanya. harusnya kita malu sebagai umat islam.

Posting Komentar